REMBANG, suararembang.com - Ketidakpastian ekonomi global semakin terasa, terutama dengan memanasnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran banyak negara, termasuk Indonesia.
Namun, di balik tantangan tersebut, ada peluang besar yang bisa dimanfaatkan untuk memperkuat sektor ekonomi nasional.
Baca Juga: Telisik Strategi Customer Zero, Cara CIO Ubah Teknologi Jadi Punya Nilai Bisnis yang Menjanjikan
Pemerintah Indonesia di bawah Presiden Prabowo Subianto tengah menyiapkan strategi untuk menghadapi situasi ini. Kementerian Perdagangan telah merancang target ekspor periode 2025-2029.
Tiga strategi utama yang digulirkan antara lain memperluas ekspor produk UKM, menambah perjanjian dagang, serta memperkuat penetrasi pasar di negara-negara yang memiliki perwakilan dagang RI.
Situasi perdagangan dunia yang penuh ketidakpastian ini juga mendapat perhatian Sandiaga Uno.
Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut menilai Indonesia harus berani memperluas pasar, terutama dengan mendorong UMKM dan generasi muda.
“Tarif dagang dari Presiden Trump naik, tensi China vs Amerika makin tinggi. Tapi justru di tengah konflik ini, ada celah yang bisa dimanfaatkan Indonesia,” ujar Sandiaga Uno lewat akun Instagram pribadinya, @sandiuno, pada 17 April 2025.
Ia menegaskan, sektor swasta memiliki peran besar dalam membuka lapangan kerja dan membantu UMKM menembus pasar internasional.
PHK di Krisis 1998 Jadi Titik Balik Karier
Sandiaga Uno pernah mengalami masa sulit saat krisis ekonomi Asia 1998. Kala itu, ia harus menerima kenyataan di-PHK dari perusahaan tempatnya bekerja.
“Saat itu, saya kena PHK di perusahaan tempat saya kerja dan setelah itu ada krisis keuangan Asia,” ungkapnya dalam siniar YouTube Agatha Chelsea yang tayang pada 19 September 2025.
Dari catatan dalam blog pribadinya, SandiUno.com, setelah PHK ia memutuskan memulai usaha sendiri.
Bersama Edwin Soeryadjaya, ia mendirikan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk.