suararembang.com - Timnas Indonesia U-20 harus mengakhiri kiprahnya di Piala Asia U-20 2025 lebih awal setelah mengalami kekalahan beruntun.
Berikut adalah lima faktor utama yang berkontribusi terhadap kegagalan tersebut:
1. Kelemahan dalam Mengantisipasi Bola Atas
Dalam pertandingan melawan Iran, Timnas Indonesia U-20 kesulitan menghadapi strategi umpan lambung yang diterapkan lawan.
Postur tinggi pemain Iran menjadi keuntungan bagi mereka, sementara Indonesia gagal mengantisipasi bola-bola atas dengan efektif.
2. Absennya Pemain Keturunan
Beberapa pemain keturunan yang diharapkan memperkuat tim, seperti Mathew Baker, tidak dapat bergabung karena terkendala izin dari klub mereka.
Melbourne City FC, misalnya, enggan melepas Baker untuk turnamen ini, sehingga mengurangi opsi pelatih dalam menyusun strategi terbaik.
3. Strategi Bertahan yang Kurang Efektif
Pelatih Indra Sjafri menerapkan taktik bertahan dan mengandalkan serangan balik. Namun, strategi ini tidak berhasil membawa hasil positif.
Baca Juga: Banding-banding Harga Pasar Pemain Andalan Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Pentas Piala Asia U-20!
Timnas U-20 kesulitan mencetak gol dan seringkali justru kebobolan lebih dulu, seperti yang terjadi dalam pertandingan melawan Uzbekistan.
4. Kesalahan Pertahanan di Babak Kedua
Artikel Terkait
Menanti Magis Indra Sjafri, Akankah Pelatih Garuda Muda Itu Bawa Keajaiban Bagi Dony Tri Pamungkas cs di Piala Asia U-20?