SUARAREMBANG.COM - Investasi yang masuk ke Kabupaten Rembang pada awal tahun 2025 mencatat peningkatan besar. Dalam tiga bulan pertama, nilai investasi mencapai Rp375,35 miliar. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Rembang, Budiyono, menyebut bahwa peningkatan investasi ini menunjukkan kepercayaan pelaku usaha terhadap kondisi Rembang yang makin mendukung.
Baca Juga: Gubernur Jateng Gelontorkan Rp106 Miliar untuk Rembang, Dorong Wisata dan Investasi Bangkit
“Ini menunjukkan adanya iklim investasi yang cukup kondusif terkait jaminan keamanan, dukungan lingkungan sosial serta kepastian berusaha sehingga pelaku usaha dapat mengembangkan usahanya,” kata Budiyono.
Sebagian besar investasi berasal dari pelaku usaha dalam negeri dengan nilai Rp324,34 miliar atau sekitar 86 persen dari total investasi. Sementara itu, investasi dari luar negeri berjumlah Rp51 miliar atau sekitar 14 persen.
Menurut Budiyono, tingginya investasi dalam negeri sangat berdampak positif. Keuntungan yang dihasilkan akan lebih banyak berputar di masyarakat Rembang dan membantu pertumbuhan ekonomi lokal.
“Kontribusi positif terhadap kinerja perekonomian karena hasil keuntungan investasi akan terdistribusi pada investor dalam negeri, dan diharapkan berkontribusi dalam circle economy domestik sehingga dampaknya dapat dinikmati oleh masyarakat,” jelasnya.
Tiga sektor paling diminati investor adalah jasa lainnya (Rp136,18 miliar), pertambangan (Rp72,32 miliar), dan perdagangan serta reparasi (Rp46,03 miliar). Ketiganya menyumbang lebih dari 78 persen dari seluruh investasi dalam negeri.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga menunjukkan geliat yang menggembirakan. Sebanyak 1.461 proyek UMKM tercatat dalam sistem perizinan online. Nilai total investasinya mencapai Rp85,69 miliar. Usaha mikro menyumbang Rp44,69 miliar dari 1.224 proyek. Sedangkan usaha kecil mencatat Rp41 miliar dari 237 proyek.
Dari sisi tenaga kerja, sebanyak 4.607 orang terserap dalam proyek-proyek investasi tersebut. Meskipun sedikit menurun dibanding tahun lalu, sektor perdagangan, hotel, restoran, dan industri makanan tetap menjadi penyerap tenaga kerja terbesar.
Kecamatan Rembang tercatat sebagai wilayah dengan serapan tenaga kerja terbanyak, disusul Kecamatan Sluke dan Kaliori.
Dengan tren positif ini, Pemerintah Kabupaten Rembang terus mendorong iklim usaha yang ramah investor. Harapannya, ekonomi daerah terus tumbuh dan manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat.
Artikel Terkait
Bos Danantara Sebut 4 Perusahaan China yang Bakal Investasi di RI, dari Sektor Kendaraan Listrik hingga Pusat Data