BENER MERIAH, suararembang.com - Tiga pekan setelah bencana banjir bandang dan tanah longsor melanda Kabupaten Bener Meriah di Aceh Tengah, kondisi akses jalan utama hingga kini belum sepenuhnya pulih.
Akibatnya, ribuan warga dari Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah terpaksa berjalan kaki puluhan kilometer (Km) melewati jalan lintasan KKA (Bener Meriah-Aceh Utara) demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Kendati demikian, perjalanan panjang itu bukan tentang petualangan, melainkan perjuangan untuk menghidupkan dapur keluarga di tengah keterbatasan akses jalanan yang rusak pascabencana.
Terkini, Bupati Bener Meriah, Tagore Abubakar buka suara terkait viralnya rombongan warga yang berjalan kaki puluhan kilometer untuk bertahan hidup.
"(Saya mengetahui narasi) tentang Warga Bener Meriah, berangkat berbondong-bondong untuk mengambil beras," kata Tagore sebagaimana dikutip dari unggahan Instagram @undercover.id, pada Jumat, 19 Desember 2025.
"Ini sebenarnya saya tidak bantah, karena dalam situasi seperti ini kita tidak boleh saling menyalahkan," tambahnya.
Sudah Ada Dapur Umum di Bener Meriah
Dalam kesempatan yang sama, Tagore menjelaskan pihaknya sempat membuka dapur umum untuk para korban bencana di wilayahnya.
"Kami sudah buka dapur umum di Burpasi, tapi ternyata yang makan di situ adalah pedagang-pedagang di Aceh Tengah," terangnya.
"Yang bawa minyak, yang bawa beras itu pedagang," imbuh Tagore.
Kendati demikian, Bupati Bener Meriah itu mengakui terdapat sebagian kecil warganya yang ikut bersama rombongan di jalur KKA.
"Tidak kami pungkiri hanya beberapa persen, ada warga yang berangkat ke sana," terangnya.
Bupati Bener Meriah: Mereka Adalah Pedagang
Tagore menyebut, mereka adalah pedagang yang sengaja menjajak dagangan mereka dengan harga yang lebih murah ke pada para korban bencana di Bener Meriah.
"Rakyat yang punya uang, timbul kekhawatiran atau trauma dia beli ke sana," tuturnya.
Artikel Terkait
Tak Lagi Terisolasi, Jembatan Bailey Teupin Mane Dibuka, Akses Bantuan ke Bener Meriah Kembali Hidup