suararembang.com - Bulan Rajab adalah bulan yang penuh berkah dan kemuliaan bagi umat Islam. Selain menjadi bulan yang dimuliakan Allah (asy-syahrul hurum), Rajab juga dikenal sebagai waktu terjadinya peristiwa Isra Mi’raj, tepatnya pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian.
Peristiwa Isra Mi'raj: Peningkatan Ibadah dan Keimanan
Peristiwa Isra Mi'raj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, kemudian naik ke Sidratul Muntaha.
rajabBaca Juga: Puasa Rajab Berapa Hari? Ini Jadwal, Niat dan Keutamaannya
Perjalanan kilat tersebut dilakukan selama satu malam. Hasil dari peristiwa ini adalah perintah shalat lima waktu yang menjadi tiang agama.
Oleh karena itu, momentum Rajab ini sangat tepat untuk membenahi kualitas shalat seorang Muslim, meskipun pada dasarnya itu bisa dilakukan kapan saja.
Keberkahan Bulan Rajab: Memperbanyak Doa dan Ibadah
Bulan Rajab adalah bulan yang penuh rahmat, anugerah, dan kebaikan dari Allah SWT. Menurut Syekh Abdul Qodir Al Jailani dalam kitab al-Ghuniyah, Rajab terdiri dari tiga huruf, yaitu Ra’, Jim, dan Ba’. Ra’ adalah Rahmatullâh (rahmat Allah), Jim adalah Jûdullâh (kemudahan Allah), dan Ba’ adalah Birrullâh (kebaikan Allah).
Baca Juga: Puasa Rajab Berapa Hari? Begini Penjelasan dan Hukumnya
Maksudnya, mulai awal hingga akhir bulan Rajab, Allah SWT melimpahkan tiga anugerah kepada hamba-hamba-Nya, yaitu limpahan rahmat, kemudahan, dan kebaikan dari Allah SWT.
Dengan demikian, bulan Rajab menjadi waktu yang tepat untuk memperbanyak doa dan ibadah sebagai bentuk syukur atas limpahan rahmat dan kebaikan dari Allah SWT.
Refleksi dan Perjalanan Hidup: Memperbaiki Akhlak dan Menjauhi Dosa
Selain amalan kesunahan berpuasa, pada Bulan Rajab ini juga merupakan momentum yang tepat untuk bertobat dari segala maksiat. Ibnu Rajab dalam kitabnya Lathaiful Ma'arif menganjurkan umat manusia untuk bertobat di bulan Rajab yang mulia ini.
Beliau mengatakan: "Putihkanlah lembaran hitammu di bulan Rajab, dengan amal baik yang menyelamatkanmu dari api yang melalap."