berita-terkini

Menkeu Purbaya: Kendalikan Harga di Daerah, Pasti Kepilih Lagi saat Pilkada

Selasa, 21 Oktober 2025 | 20:01 WIB
Menkeu Purbaya soroti maraknya korupsi di tingkat daerah. (Instagram/purbayayudhi_official)

JAKARTA, suararembang.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya membeberkan pemerintahan orde baru di masa Presiden Soeharto bertahan selama 32 tahun berkat menjaga inflasi.

Purbaya mengingatkan bahwa menjaga inflasi adalah hal penting karena berkaitan langsung dengan daya beli masyarakat.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Peringatkan Pemda: Integritas Lemah, Dana Publik Harus Dikelola dengan Hati-Hati

Selain menjaga daya beli masyarakat, Purbaya menyebut inflasi juga menjadi pertahanan stabilitas sosial dan politik.

Inflasi Bikin Pemerintahan Punya Poitik yang Stabil

Menkeu Purbaya menyebut salah satu rahasia kepemimpinan panjang Soeharto, salah satunya karena mampu menjaga stabilitas harga, terutama harga beras.

“Harga beras stabil, yang lain akan ikut harga beras. Jadi, inflasi ini amat penting sekali juga untuk meningkatkan popularitas pimpinan daerah,” kata Menkeu Purbaya dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025 di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta Pusat pada Senin, 20 Oktober 2025.

Baca Juga: Pemimpin Daerah yang Mampu Kendalikan Inflasi Bakal Raih Popularitas, Begini Penjelasan Menkeu Purbaya

“Kalau di daerahnya harganya nggak terkendali, pasti nanti kalau ada Pemilu nggak kepilih lagi. Kalau Bapak, Ibu bisa ngendaliin harga di daerah, hampir pasti bisa kepilih lagi tanpa embel-embel yang lain, perut masih jadi alat politik utama di Indonesia” lanjutnya.

Pembentukan Tim Pengendali Inflasi di Pusat dan Daerah

Purbaya lantas membeberkan alasan pembentukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) serta bersinergi dengan Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) yang bertugas untuk mengendalikan laju inflasi.

“Waktu itu bank sentral sentral sama pemerintahan terpisah, bunga dikendalikan sesuai dengan inflasi atau bunga untuk mengendalikan inflasi. Biasanya bunga berapa persen di atas inflasi,” jelasnya.

Jadi, Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral yang dimiliki Indonesia ditargetkan untuk mengendalikan inflasi serendah mungkin agar bunga turun di level rendah.

“Cara kita mengendalikan bank sentral adalah mengendalikan inflasi. Kalau inflasi terus 2,5 persen, BI harus dipaksa turunkan bunga acuan ke 3,5 persen dan bunga pinjaman turun ke 7 persen,” ujar mantan Ketua Dewan Komisioner LPS itu.

“Kalau itu terjadi, maka ekonomi kita bisa tumbuh lebih cepat lagi atau paling nggak bisa bersaing dengan negara lain,” imbuhnya.

Menurut Purbaya, saat ini tugas Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah tak hanya menahan inflasi tetap rendah, tetapi juga menjaga stabilitas harga dan pasokan secara berkelanjutan.

Halaman:

Tags

Terkini

Jadwal Bioskop Pati Hari Ini, Minggu 21 Desember 2025

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:02 WIB