bisnis

Tarif Impor AS Naik 32 Persen, Akankah Indonesia Resesi? Ini Strategi Prabowo Menghadapinya

Jumat, 4 April 2025 | 19:30 WIB
Langkah Trump Naikkan Tarif Impor di Berbagai Negara yang Menimbulkan Risiko Tinggi. (instagram.com/whitehouse)

JAKARTA, suararembang.com - Kebijakan tarif impor baru dari Amerika Serikat terhadap produk asal Indonesia memicu kekhawatiran besar di sektor industri.

Presiden AS, Donald Trump, secara resmi menetapkan tarif 32 persen yang mulai berlaku pada 3 April 2025.

Kenaikan tarif ini mengancam ekspor Indonesia, terutama di sektor otomotif, elektronik, tekstil, dan pakaian jadi.

Baca Juga: Daftar 43 Negara yang Dilarang Masuk AS: Kebijakan Terbaru Pemerintahan Trump

Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira, menilai kebijakan ini bisa mendorong Indonesia menuju resesi pada kuartal IV 2025.

Dampaknya juga berpotensi memicu gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai sektor industri.

Namun, Presiden Prabowo Subianto telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk menjaga ketahanan ekonomi nasional.

Menurut Deputi Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan, Noudhy Valdryno, ada tiga strategi utama yang diusung pemerintah.

Baca Juga: Debat Panas Trump vs Zelensky: Ketegangan Meningkat, Perang Dunia 3 Jadi Sorotan

1. Perluas Pasar Ekspor Lewat BRICS

Dengan bergabung ke BRICS, Indonesia membuka peluang perdagangan dengan negara-negara besar di luar AS.

Keanggotaan ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap pasar AS dan mendorong ekspor ke pasar non-tradisional.

2. Percepat Hilirisasi SDA untuk Nilai Tambah

Prabowo mendorong hilirisasi sumber daya alam agar Indonesia tidak hanya mengekspor bahan mentah.

Halaman:

Tags

Terkini