SEMARANG, suararembang.com - Pemprov Jawa Tengah makin memperkuat inklusi keuangan melalui percepatan digitalisasi layanan BPR BKK (Perseroda) hingga pelosok desa.
Launching Digitalisasi Ekonomi yang digelar 8–9 Agustus 2025 di Semarang menjadi bukti nyata transformasi strategis sektor perbankan daerah .
Baca Juga: Taj Yasin Dorong Event Besar Digelar di Daerah, UMKM dan Ekonomi Lokal Siap Tumbuh
Wakil Gubernur Taj Yasin secara khusus mengapresiasi langkah inovatif ini. Beberapa layanan digital yang dikenalkan antara lain teknologi QRIS BPR BKK, sistem host-to-host dengan Jamkrida Jateng, serta kemitraan dengan Bank Mandiri dan BSI .
Ia menyebut BPR BKK kini menjadi garda terdepan mendukung UMKM, petani, dan nelayan untuk bangkit pascapandemi .
Kolaborasi digital ini dipandu oleh semangat pemerintah dalam mempercepat adaptasi teknologi dan meningkatkan efisiensi layanan keuangan daerah.
Kepala Biro Perekonomian Jateng, Agus Prasutio, menekankan bahwa integrasi layanan antar lembaga keuangan memperkuat sistem keuangan dan pemerataan akses perbankan .
Langkah digital BPR BKK tidak hanya soal teknologi, tetapi juga diikuti dengan pendampingan UMKM.
Wakil Gubernur mengingatkan perbankan agar mengimbangi inovasi dengan pembinaan, seperti pelatihan pembukuan sederhana, manajemen usaha, dan akses pasar.
Hal ini penting untuk meminimalisir risiko kredit macet dan memperkuat kapasitas usaha masyarakat .
Acara peluncuran menjadi momen interaktif: Wagub Taj Yasin sempat mencicipi langsung transaksi via QRIS di stan UMKM, menandakan komitmen nyata mendukung ekonomi digital di akar rumput .
Dalam gelaran “Jateng Go Digital”, masyarakat juga dapat menikmati bazar kuliner, lomba kreatif, serta launching Go Digital dan host-to-host services .
Melalui transformasi BPR BKK Jateng, Jawa Tengah menatap masa depan inklusi keuangan dengan optimisme.
Adopsi QRIS dan sistem nontunai membuat pelayanan lebih mudah, aman, dan merata.