bisnis

PLN Garap 2 Proyek Pembangkit Panas Bumi di Bengkulu, Termasuk PLTP Kepahiang Sebesar 110 MW

Minggu, 31 Agustus 2025 | 13:30 WIB
PLN tengah menyiapkan sejumlah proyek strategis panas bumi, termasuk dua proyek PLTP di Provinsi Bengkulu. (Dok. PLN)

BENGKULU, suararembang.com - PT PLN (Persero) tengah menggarap proyek pengembangan energi baru terbarukan (EBT) melalui panas bumi. Dua proyek besar kini disiapkan di Provinsi Bengkulu sebagai bagian dari rencana pembangunan nasional.

Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, Suroso Isnandar mengatakan proyek tersebut masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034.

Baca Juga: Light Up The Dream, PLN Rembang Bantu Warga Prasejahtera Nikmati Listrik Gratis

Dalam RUPTL 2025-2034, pemerintah menargetkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) hingga 5,2 gigawatt (GW) di seluruh Indonesia.

“Potensi panas bumi Indonesia sangat besar dan tersebar di berbagai wilayah. Kami akan mengoptimalkan pengembangan PLTP agar manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar maupun pelanggan PLN secara nasional,” ujar Suroso yang dikutip dari keterangan resmi PLN, pada Sabtu, 30 Agustus 2025.

Suroso menegaskan, PLN telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mempercepat pembangunan PLTP.

Hal tersebut, salah satunya dengan menjalin kesepakatan pembelian uap panas bumi dengan para pengembang. Langkah ini dianggap penting untuk memastikan keberlanjutan pasokan energi hijau.

Menurut Suroso, dua proyek di Bengkulu menjadi bagian penting dari implementasi RUPTL. Pembangunan ini tidak hanya menambah kapasitas listrik, tetapi juga memperkuat pembauran EBT di Tanah Air.

“Kedua proyek geothermal di Bengkulu dirancang untuk memperkuat bauran EBT sekaligus meningkatkan keandalan pasokan listrik,” jelasnya.

Salah satu proyek yang sedang dikerjakan adalah PLTP Kepahiang dengan kapasitas sebesar 110 megawatt (MW). Pembangunan ini melibatkan Kabupaten Kepahiang dan Rejang Lebong, dan saat ini memasuki tahap akhir pemilihan mitra strategis.

Listrik dari PLTP Kepahiang rencananya akan disalurkan ke Gardu Induk (GI) Pekalongan di Kabupaten Kepahiang. Dengan begitu, keandalan listrik di kawasan ini akan meningkat secara signifikan.

PLN juga tengah menggarap proyek PLTP Hululais berkapasitas 110 MW di Kabupaten Lebong. Proyek ini ditargetkan bisa beroperasi secara komersial pada 2028 mendatang.

PLTP Hululais diketahui akan menggunakan sumber panas bumi dari Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) milik PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). Nantinya, listrik dari PLTP ini juga akan dialirkan ke GI Pekalongan.

“Melalui pengembangan PLTP, PLN mendukung ketahanan energi nasional dan transisi menuju energi hijau, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” tukas Suroso.***

Tags

Terkini