bisnis

Permintaan Logistik Melejit dan Retailtainment Booming: Jakarta Masuki Era Baru Industri Properti

Selasa, 18 November 2025 | 18:45 WIB
Permintaan logistik modern naik, retailtainment meluas, dan pusat data tumbuh cepat. Jakarta memasuki era baru sektor properti.

JAKARTA, suararembang.com - Perubahan gaya hidup dan perkembangan e-commerce memberi dampak besar pada sektor industri dan logistik di Jakarta.

Permintaan fasilitas modern meningkat pesat. Kondisi ini diperkuat posisi Indonesia sebagai pusat manufaktur kendaraan listrik.

 Baca Juga: Permintaan Logistik Melejit dan Retailtainment Booming: Jakarta Masuki Era Baru Industri Properti

Ivana Susilo, Head of Industrial & Logistics Services, menjelaskan bahwa permintaan lahan industri terus tumbuh. Okupansi kawasan industri utama tetap tinggi.

Harga lahan stabil tetapi bergerak naik karena pasokan sulit mengejar permintaan. Fasilitas logistik modern menjadi kebutuhan penting bagi rantai pasok yang lebih efisien.

Tren ini memperlihatkan pergeseran signifikan dalam sektor industri. Pelaku usaha membutuhkan gudang yang adaptif dan terhubung dengan infrastruktur transportasi.

Baca Juga: Inabanks Investment & Property Outlook 2026: Perkuat Sinergi Investasi dan Properti untuk Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan e-commerce membuat kebutuhan ruang logistik berkembang lebih cepat dari pasokan. 

Di sisi lain, sektor ritel juga mengalami perubahan besar. Anton Sitorus menyatakan bahwa mal di Jakarta terus berevolusi. Retailtainment menjadi fokus utama.

Pengunjung kini mencari pengalaman lengkap. Mereka ingin berbelanja sambil menikmati hiburan dan aktivitas budaya.

Mal premium memimpin karena memiliki merek kuat. Mal menengah bergerak cepat untuk beradaptasi. Mereka menghadirkan pop-up concept, zona gaya hidup, dan event kreatif untuk menarik anak muda.

Upaya ini penting karena perilaku konsumen kini banyak dipengaruhi media sosial.

Selain ritel dan logistik, pusat data menjadi sektor yang berkembang pesat. Angela Wibawa mengatakan transformasi digital di Asia Tenggara mendorong kebutuhan pusat data baru. Indonesia berada di posisi kedua untuk kapasitas pipa pusat data kawasan.

Pasokan diprediksi tumbuh 40 persen dalam waktu dekat. Faktor ini membuat lahan industri dan infrastruktur listrik semakin strategis.

Halaman:

Tags

Terkini