4. AI dan Automasi untuk Efisiensi
Teknologi AI menjadi alat yang semakin banyak digunakan dalam pemasaran media sosial.
Mulai dari menciptakan ide konten, menulis caption, hingga memberikan layanan pelanggan melalui chatbot, AI memberikan efisiensi luar biasa.
Namun, sentuhan manusia tetap diperlukan untuk menciptakan interaksi yang lebih otentik dan hangat.
5. Interaktivitas Konten untuk Keterlibatan Lebih Tinggi
Platform seperti TikTok dan Instagram terus menghadirkan fitur-fitur interaktif untuk meningkatkan keterlibatan audiens.
Polling di Stories, tantangan (challenges), hingga fitur duet menjadi cara efektif untuk melibatkan audiens dalam perjalanan kontenmu.
Semakin tinggi keterlibatan audiens, semakin besar peluang kontenmu untuk viral.
Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan tren media sosial ini.
Fokuslah pada konten yang relevan secara lokal, manfaatkan fitur e-commerce seperti TikTok Shop, dan gunakan AI untuk efisiensi.
Namun, jangan lupa bahwa sentuhan personal tetap menjadi kunci membangun hubungan dengan audiens.
Media sosial di 2025 bukan hanya soal menjual, tetapi tentang membangun hubungan dan menciptakan pengalaman yang berkesan.
Jadi, tren mana yang menurutmu paling relevan untuk diterapkan di Indonesia?