suararembang.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Rembang hanya 4,57 persen (year on year/ yoy) pada kuartal III 2024.
Angka ini melambat dibandingkan triwulan II-2024 yang tumbuh 5,83% maupun triwulan I-2024 dengan angka 4,85%.
Baca Juga: Siap-Siap Agenda 10 Tahunan, Sensus Ekonomi 2026
Pada triwulan III-2024, ekonomi Kabupaten Rembang tercatat mencapai Rp 6.531,30 miliar berdasarkan harga berlaku dan Rp 4.110,01 miliar berdasarkan harga konstan 2010.
Kontribusi sektor ekonomi Kabupaten Rembang pada triwulan ini didominasi oleh sektor tersier yang menyumbang 40,28% dari total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Sektor sekunder berada di posisi kedua dengan kontribusi 32,84%, diikuti sektor primer dengan 26,87%.
Sektor tersier menunjukkan pertumbuhan tertinggi sebesar 6,82%, didorong oleh aktivitas jasa seperti perdagangan, perbankan, layanan kesehatan, pendidikan, dan hiburan.
Sektor sekunder tumbuh 5,98% melalui aktivitas industri, manufaktur, dan utilitas.
Sebaliknya, sektor primer mengalami penurunan sebesar -0,60%, yang mencerminkan perlambatan aktivitas di bidang pertanian, perikanan, kehutanan, serta pertambangan.
Penjelasan Tiga Sektor Utama dalam Ekonomi Rembang
Sektor primer berfokus pada pemanfaatan sumber daya alam secara langsung, seperti pertanian, perikanan, dan tambang.
Sektor sekunder merupakan sektor pengolahan yang mengubah bahan mentah menjadi produk siap pakai, meliputi industri dan konstruksi.
Sementara itu, sektor tersier menyediakan layanan dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti perdagangan dan perbankan.