suararembang.com - DeepSeek, sebuah perusahaan rintisan AI asal Tiongkok, telah mengguncang industri teknologi global dengan peluncuran model AI terbarunya, DeepSeek-R1.
Model ini menawarkan kemampuan penalaran canggih dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan pesaingnya.
Sejak dirilis pada 10 Januari 2025, aplikasi chatbot berbasis DeepSeek-R1 menjadi aplikasi gratis paling banyak diunduh di App Store AS, melampaui popularitas ChatGPT.
Baca Juga: DeepSeek AI: Revolusi Kecerdasan Buatan China yang Siap Menantang Dominasi Amerika!
Dampak pada Nvidia dan Pasar Teknologi
Peluncuran DeepSeek-R1 menyebabkan penurunan signifikan pada saham perusahaan teknologi besar.
Saham Nvidia, misalnya, anjlok hampir 18%, menghapus sekitar $593 miliar dari nilai pasarnya.
Investor khawatir bahwa efisiensi biaya DeepSeek dapat mengancam dominasi perusahaan-perusahaan AI terkemuka seperti Nvidia.
Baca Juga: Dewan Pers Rilis Pedoman AI dalam Jurnalistik: Ini Isi Lengkapnya!
Keunggulan Teknologi dan Efisiensi Biaya
Salah satu faktor yang membuat DeepSeek-R1 menonjol adalah efisiensi biayanya.
Model ini dikembangkan dengan biaya sekitar $6 juta, jauh lebih rendah dibandingkan dengan biaya pengembangan model serupa di AS yang mencapai $100 juta.
Selain itu, DeepSeek-R1 hanya memerlukan sepersepuluh dari daya komputasi yang biasanya dibutuhkan oleh model AI sejenis.
Kekhawatiran Keamanan dan Privasi Data