lingkungan

Inggris Kucurkan Rp438 Triliun untuk Tangkap Karbon dari Laut: Langkah Ambisius Menuju Net Zero 

Sabtu, 3 Mei 2025 | 05:09 WIB
Inggris menunjukkan komitmen serius dalam menghadapi krisis iklim dengan meluncurkan proyek SeaCURE, sebuah inisiatif penangkapan karbon dari laut yang menelan biaya sebesar Rp438 triliun.

JAKARTA, suararembang.com - Inggris menunjukkan komitmen serius dalam menghadapi krisis iklim dengan meluncurkan proyek SeaCURE, sebuah inisiatif penangkapan karbon dari laut yang menelan biaya sebesar Rp438 triliun.

Proyek ini bertujuan untuk menyerap karbon dioksida (CO₂) langsung dari air laut, memanfaatkan kemampuan alami laut sebagai penyerap karbon. 

SeaCURE merupakan bagian dari strategi Inggris untuk mencapai net zero emisi karbon pada tahun 2050.

Dengan dukungan dana sebesar £22 miliar selama 25 tahun, pemerintah Inggris juga mengembangkan dua klaster utama penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS): HyNet dan East Coast Cluster.

Kedua klaster ini dirancang untuk menangkap 8,5 juta ton CO₂ per tahun dari sektor industri berat dan menyimpannya di formasi geologi bawah laut, seperti ladang gas yang telah habis di Laut Irlandia.  

Teknologi CCS dianggap krusial untuk mengurangi emisi dari sektor-sektor yang sulit didekarbonisasi, seperti industri semen dan penerbangan.

Namun, kapasitas CCS saat ini masih terbatas, dengan hanya sebagian kecil dari 371 juta ton emisi CO₂ tahunan Inggris yang dapat ditangkap.  

Selain proyek-proyek besar, Inggris juga menguji coba proyek percontohan seperti SeaCURE di Weymouth, yang didanai sebesar £3 juta.

Proyek ini mengeksplorasi metode inovatif untuk menyerap CO₂ dari air laut, sebagai upaya tambahan dalam mitigasi perubahan iklim.  

Meskipun investasi besar telah dilakukan, beberapa proyek CCS menghadapi tantangan. Misalnya, uji coba penangkapan karbon di St Ives Bay, Cornwall, dibatalkan karena dianggap tidak layak secara komersial.  

Pemerintah Inggris tetap optimis bahwa investasi dalam teknologi CCS akan menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung transisi ke ekonomi rendah karbon.

Dengan potensi penyimpanan CO₂ sebesar 78 miliar ton di Laut Utara, Inggris berambisi menjadi pemimpin global dalam teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon.  

Langkah ambisius ini menunjukkan tekad Inggris dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan mencapai target net zero emisi karbon pada pertengahan abad ini.  ***

Tags

Terkini