Minggu, 21 Desember 2025

Warga Lebak Wangi Protes TPS Karang Jetak: Bau Menyengat, Lalat, hingga Ancaman Kesehatan

Photo Author
- Sabtu, 15 November 2025 | 07:14 WIB
Warga Kampung Karang Jetak, Desa Bolang, Kecamatan Lebak Wangi, Kabupaten Serang kembali menyuarakan keluhan mereka terkait keberadaan Tempat Pembuangan Sampah yang berdiri tak jauh dari permukiman
Warga Kampung Karang Jetak, Desa Bolang, Kecamatan Lebak Wangi, Kabupaten Serang kembali menyuarakan keluhan mereka terkait keberadaan Tempat Pembuangan Sampah yang berdiri tak jauh dari permukiman

SERANG, suararembang.com – Warga Kampung Karang Jetak, Desa Bolang, Kecamatan Lebak Wangi, Kabupaten Serang kembali menyuarakan keluhan mereka terkait keberadaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang berdiri tak jauh dari permukiman.

Bau menyengat, serbuan lalat, hingga kekhawatiran soal kesehatan menjadi alasan utama protes warga.

Baca Juga: INSANA, Inovasi Desa Meteseh yang Ubah Sampah Jadi Berkah dan Inspirasi Desa Lain

Pantauan di lokasi pada Jumat, 14 Oktober 2025, TPS Karang Jetak yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah warga mengeluarkan aroma tak sedap yang menyebar ke permukiman.

Warga juga menegaskan bahwa sampah yang menumpuk bukan berasal dari desa mereka, melainkan kiriman dari berbagai kecamatan.

Sulhah, warga Desa Bolang, mengatakan masalah ini mulai dirasakan sejak TPS mulai aktif sekitar tahun 2020 dan semakin masif pada tahun ini.

Bau mirip limbah septik menyusup ke rumah warga terutama saat malam dan pagi hari.

“Baunya menusuk. Warga sudah tidak betah. Ini bukan sampah kami, tapi kiriman dari banyak kecamatan,” ujarnya.

Ia menjelaskan, sebelum warga melakukan aksi protes pada Oktober lalu, aktivitas pembuangan sampah berlangsung hampir setiap waktu.

Setelah melakukan aksi, kata Sulhah bau sempat berkurang, tetapi truk sampah tetap masuk pada malam hari. Sulhah bahkan menyebut adanya tekanan kepada warga yang menolak keberadaan TPS.

“Ada yang bilang kalau demo jangan keras-keras, nanti bisa celaka,” katanya.

Warga juga menduga sebagian sampah yang masuk bukan limbah rumah tangga.

Mereka melihat barang-barang bekas elektronik dan material lain yang tidak dikenal masuk ke TPS.

“Kadang kita lihat ada barang-barang bekas timbangan, elektronik, dan macam-macam. Aromanya pun beda,” tutur Sulhah.

Halaman:

Editor: R. Heryanto

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X