suararembang.com - Pembangunan Stasiun Pemantau Kualitas Udara Ambien (SPKUA) di Kabupaten Rembang hampir rampung dan ditargetkan mulai beroperasi pertengahan November.
Rembang kini menjadi salah satu dari tiga kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki fasilitas pemantauan kualitas udara ini.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Rembang, 1 November 2024: Waspadai Hujan Ringan Hingga Malam
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rembang, Taufik Darmawan, mengungkapkan bahwa proyek SPKUA ini merupakan dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Alat pemantau kualitas udara ditempatkan di area Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dintanpan) Rembang.
“Dari empat lokasi yang kami survei, lingkungan Dinas Pertanian Kabupaten Rembang paling memenuhi kriteria untuk penempatan alat pemantau ini,” ujarnya, Jumat (1/11).
Saat ini, progres pembangunan sudah mencapai sekitar 90%. Komponen utama alat sudah terpasang, dan tahap akhir meliputi pemasangan peralatan pendukung seperti atap dan pendingin ruangan.
“Pemasangan atap dan AC sedang berjalan. Proses pembangunan sendiri sudah berlangsung selama dua bulan,” tambah Taufik.
Meski lokasi utama SPKUA berada di kantor Dintanpan, monitor untuk memantau kualitas udara secara langsung ditempatkan di kantor DLH Rembang.
Dengan adanya alat ini, kondisi udara Kabupaten Rembang bisa dipantau real-time dan terhubung langsung ke server Kementerian Lingkungan Hidup.
“Lewat alat ini, kami bisa mengetahui status kualitas udara, apakah baik atau buruk, secara langsung,” jelas Taufik.
Taufik memperkirakan SPKUA akan mulai beroperasi pertengahan November. Alat ini telah melalui sejumlah percobaan untuk memastikan hasil yang akurat.
“Proses uji coba akan dilakukan sekitar tiga bulan hingga alat ini benar-benar stabil,” pungkasnya.