JAKARTA, suararembang.com - Timnas Indonesia akan menjalani tantangan berat di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Grup B dihuni tim kuat Arab Saudi dan Irak, dua lawan yang sudah terbiasa tampil di level tertinggi sepak bola Asia.
Dua laga awal Garuda berlangsung di Jeddah pada 8 Oktober melawan Arab Saudi, lalu menghadapi Irak pada 11 Oktober 2025.
Hanya juara grup yang melaju otomatis ke Piala Dunia 2026. Sementara posisi runner-up harus melalui jalur playoff yang jauh lebih sulit.
Dengan peringkat FIFA yang masih tertinggal jauh, peluang Indonesia memang tipis.
Namun, semangat bertanding dan strategi matang diharapkan mampu menjadi kejutan.
Sorotan ke Tekanan Eksternal
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menilai situasi di Round 4 tidaklah mudah.
Perubahan lokasi pertandingan, jadwal yang padat, hingga penunjukan wasit asal Kuwait dianggap sebagai bentuk tekanan.
“Sekjen sudah mengirim surat resmi ke FIFA, saya juga menyampaikan ke AFC. Kami berharap wasit bisa lebih netral, misalnya dari Jepang, China, atau Australia,” ujar Erick di Stadion Utama Gelora Bung Karno, 16 September 2025.
PSSI juga mengantisipasi hal lain, seperti pemilihan hotel independen, pengiriman tim advance, hingga mengatur kedatangan pemain yang berkarier di Eropa.
Meski begitu, Erick menegaskan ada faktor di luar kendali federasi.
“Ini realita yang harus kita hadapi,” tegasnya.
Fokus Kluivert: Menyusun Puzzle Tim
Sementara PSSI sibuk menghadapi tekanan eksternal, Patrick Kluivert justru membawa pendekatan berbeda.
Artikel Terkait
Erick Thohir Stop Naturalisasi Baru, Anggap Liga dan Diaspora Sudah Cukup untuk Timnas Indonesia