Tidak dapat dipungkiri, sirkuit Mandalika seolah menjadi tempat yang tak bersahabat bagi Marquez.
Berdasarkan penelusuran, sejak pertama kali digelar pada 2022, pembalap Spanyol itu belum pernah mencapai garis finis di balapan utama.
Tahun pertama ia gagal start karena cedera saat sesi pemanasan, tahun 2023 terjatuh di Tikungan 13, dan pada 2024 motornya rusak sebelum finis.
Kini, insiden bentrokan dengan Bezzecchi menambah deretan kegagalannya di Lombok.
"Sebagian pengamat bahkan menyebut, Mandalika sebagai “sirkuit kutukan” bagi Marquez," demikian laporan dari Sky Sport Italia.
Di sisi lain, permukaan lintasan yang menantang dan suhu tinggi disebut menjadi faktor risiko tambahan bagi pembalap yang sering tampil agresif seperti dirinya.
3. Faktor Teknis dan Gaya Balap Agresif
Crash kali ini juga menyorot kembali gaya balap khas Marquez yang dikenal berani menekan di tikungan sempit.
Dalam tayangan ulang, tampak Marquez mencoba mempertahankan jalur ideal ketika Bezzecchi datang dari sisi dalam dengan kecepatan tinggi.
Kontak pun tak terhindarkan. Banyak analis menilai, gaya defensif Marquez di lintasan teknis seperti Mandalika sering kali justru meningkatkan risiko tabrakan.
Menurut analis MotoGP asal Italia, Luca Boselli menilai faktor teknis juga berperan dalam insiden itu.
“Marquez menahan kecepatan sedikit lebih lama di tikungan tujuh untuk menjaga traksi, tapi itu membuat Bezzecchi kehilangan ruang pengereman. Ini situasi klasik antara dua pembalap dengan gaya agresif,” ujar Luca Boselli dalam laporan yang sama.
Skenario seperti ini menunjukkan bahwa pengalaman dan reputasi belum tentu cukup untuk menghindari bahaya di lintasan yang sulit ditebak seperti Mandalika.
4. Dampak bagi Ducati dan Perebutan Gelar
Bagi tim Ducati Lenovo, insiden Marquez bukan satu-satunya pukulan. Rekan setimnya, Francesco Bagnaia, juga terjatuh di tikungan terakhir lap sembilan.
Dua pembalap utama gagal finis, membuat Ducati kehilangan banyak poin dalam klasemen konstruktor dan membuka peluang bagi rival seperti KTM dan Aprilia.
Manajer tim Ducati, Davide Tardozzi mengaku kecewa dengan hasil akhir pekan di Indonesia.
Artikel Terkait
Marquez dan Rossi Tertangkap Kamera Tak Saling Sapa di GP Austria, Bayang-Bayang Sepang 2015 Masih Ada