suararembang.com - Barcelona mencatat sejarah gemilang dengan menaklukkan Real Madrid 5-2 dalam final Supercopa de Espana, yang berlangsung di Jeddah, Arab Saudi.
Kemenangan ini menandai pertama kalinya Barcelona mencetak empat gol atau lebih dalam dua El Clasico berturut-turut, sebuah pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam 62 tahun terakhir.
Pertandingan dimulai dengan keunggulan cepat bagi Real Madrid melalui gol Kylian Mbappé pada menit kelima.
Namun, Barcelona segera bangkit dan mendominasi jalannya laga. Lamine Yamal menyamakan kedudukan, diikuti oleh gol dari Robert Lewandowski yang membawa Barcelona unggul.
Raphinha menambah keunggulan dengan dua golnya, sementara Alejandro Balde melengkapi pesta gol sebelum babak pertama usai.
Meskipun bermain dengan sepuluh orang setelah kartu merah untuk Wojciech Szczesny, Barcelona berhasil mempertahankan keunggulan hingga akhir pertandingan.
Kemenangan ini memberikan gelar Supercopa ke-15 bagi Barcelona, mempertegas dominasi mereka dalam kompetisi ini.
Meskipun demikian, di klasemen LaLiga, Real Madrid masih unggul atas Barcelona, meski keduanya tertinggal dari pemuncak klasemen, Atletico Madrid.
Jules Kounde, bek kanan Barcelona, mengungkapkan kegembiraannya setelah pertandingan: "Sangat menyenangkan, sudah satu musim sejak kami memenangkan trofi. Selalu istimewa, apalagi dalam Clasico melawan Real Madrid."
Ia juga menambahkan bahwa tim menunjukkan ketenangan dan kesabaran, yakin bahwa dengan menerapkan rencana permainan, kemenangan akan diraih.
Di sisi lain, pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, mengakui kelemahan timnya dalam bertahan: "Kami bertahan dengan buruk dan itu membuat kami kalah - mereka dengan mudah mencetak gol."
Ancelotti menekankan kekecewaan yang dirasakan oleh tim dan para penggemar, namun menegaskan pentingnya melihat ke depan dan memperbaiki performa.
Pertandingan ini juga menjadi sorotan karena kehadiran pemain muda berbakat seperti Lamine Yamal, yang terus menunjukkan potensinya di level tertinggi.
Selain itu, kontribusi pemain berpengalaman seperti Lewandowski dan Raphinha menegaskan keseimbangan skuad Barcelona antara talenta muda dan pengalaman.
