JAKARTA, suararembang.com - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali menegaskan bahwa rencana Indonesia memiliki kapal induk bukan untuk kepentingan invasi, tetapi untuk memperkuat diplomasi dan misi kemanusiaan.
Ali menyebut kapal induk justru berguna untuk operasi militer selain perang (OMSP), seperti:
- Kunjungan persahabatan
- Operasi kemanusiaan
- Operasi logistik
- Bantuan ke wilayah terpencil
“Tujuan kita lebih banyak damai, bukan invasi,” tegas Ali.
Baca Juga: Prabowo dan Raja Abdullah II Saksikan Demontrasi Drone dari TNI & AB Yordania
Indonesia Menuju Greenwater Navy
TNI AL tengah memperkuat kemampuan menuju greenwater navy, yaitu kekuatan laut yang mampu beroperasi di wilayah regional.
Tahap ini menjadi pijakan sebelum Indonesia menuju bluewater navy yang beroperasi lintas samudra.
Indonesia, menurut Ali, memiliki tantangan besar:
- Garis pantai terpanjang kedua di dunia
- Laut yang sangat luas
- Kebutuhan kapal patroli yang besar
- Integrasi sistem antarunsur maritim
Garibaldi Jadi Kandidat Kapal Induk Indonesia
TNI AL sedang mengkaji akuisisi kapal induk ITS Giuseppe Garibaldi, kapal besar yang sebelumnya menjadi andalan Angkatan Laut Italia.
Fokus kajian berada pada:
- Efisiensi operasional
- Kesesuaian dengan kebutuhan Indonesia
- Kemampuan untuk OMSP dan bantuan kemanusiaan
- Kebutuhan strategis jangka panjang
Kementerian Pertahanan juga menunggu kajian lengkap sebelum membuat keputusan akhir.
Fungsi Kapal Induk Garibaldi untuk Indonesia
Menurut KSAL, bila diakuisisi, Garibaldi akan difungsikan sebagai kapal serbaguna, antara lain untuk:
Fungsi Utama
Artikel Terkait
Prabowo dan Raja Abdullah II Saksikan Demontrasi Drone dari TNI & AB Yordania