Langkah ini menurutnya akan mempermudah penyandang disabilitas untuk menyampaikan kebutuhan, termasuk pelatihan dan permodalan.
Tak hanya dari kalangan difabel, aspirasi juga datang dari perempuan kepala keluarga yang tergabung dalam organisasi Pekka.
Yatimah, perwakilan Pekka Banyumas, menyampaikan pentingnya sinergi antara pemerintah dan kelompok perempuan.
“Banyak perempuan kepala keluarga di Pekka, tidak hanya suaminya meninggal dunia, atau karena cerai,” jelasnya.
Ia menambahkan, ada juga perempuan yang menjadi pencari nafkah utama karena suaminya sakit, merantau, atau tidak bertanggung jawab.
Saat ini, Pekka telah hadir di tiga kecamatan, dan akan menyusul di Kecamatan Somagede dengan total anggota mencapai 400 orang.
Gubernur Luthfi menyatakan komitmennya untuk terus mendorong kolaborasi dan kebijakan yang berpihak pada kelompok rentan.
Dengan semangat inklusivitas dan gotong royong, pembangunan di Jawa Tengah diarahkan agar tidak ada yang tertinggal. **
Artikel Terkait
Ahmad Luthfi Tolak Program Barak Militer untuk Anak Nakal: Pilih Jalur Hukum dan Keluarga