JAKARTA, suararembang.com – Kasus keracunan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali mencuat.
Kali ini, ratusan siswa di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, menjadi korban setelah menyantap makanan dari program prioritas pemerintah tersebut.
Baca Juga: Analisis Menu MBG: Mi, Ayam, Sayur, dan Buah Potong untuk Siswa
Data resmi mencatat 411 siswa terdampak. Dari jumlah itu, 47 siswa masih menjalani rawat inap, sementara 364 lainnya diperbolehkan rawat jalan.
Pemerintah daerah langsung menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) dan membuka posko penanganan di beberapa titik.
Gelombang Kasus Keracunan MBG di Berbagai Daerah
Fenomena keracunan MBG bukan hal baru. Dalam beberapa minggu terakhir, kasus serupa terus berulang di sejumlah daerah.
Di Gunungkidul, Yogyakarta, 19 siswa mengalami keracunan pada 15 September 2025.
Sehari kemudian, ratusan siswa di Kabupaten Sumbawa, NTB, juga jatuh sakit.
Data mencatat 94 siswa MTSN 2, 20 siswa MIN 3, 11 siswa MAN 3, dan 2 siswa SMPN 3 turut menjadi korban.
Pada hari yang sama, 37 siswa SMA Negeri 7 dan SD Hidayatullah Baubau, Sulawesi Tenggara, juga keracunan MBG.
Tak berhenti di situ, 13 siswa SMA Negeri 2 Lamongan Jawa Timur terpaksa dirawat setelah mengalami mual dan pusing akibat konsumsi MBG. Bahkan, 194 siswa di Kadungora, Garut, Jawa Barat juga terdampak.
Rangkaian kejadian ini menunjukkan bahwa masalah keamanan pangan dalam program MBG masih menjadi pekerjaan besar pemerintah.
Kepala BGN: SPPG Baru Belum Berpengalaman
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menilai faktor utama penyebab keracunan adalah dapur penyedia MBG yang belum terbiasa memasak dalam skala besar.
Artikel Terkait
Kasus Keracunan MBG yang Terus Berulang: Jawaban Konsisten Kepala BGN hingga Bentuk Tim Investigasi Keamanan Pangan