JAKARTA, suararembang.com - Maraknya kasus keracunan di berbagai daerah membuat pemerintah bergerak cepat untuk membenahi program MBG.
Program yang sebelumnya berjalan sebagai bagian dari upaya peningkatan gizi masyarakat ini kini mendapat sorotan tajam dari publik.
Baca Juga: SMK Muhammadiyah 5 Jember Jadi Pemasok Eksklusif SPPG, Bukti Siswa Mampu Bersaing di Dunia Industri
Kejadian keracunan yang muncul di beberapa wilayah menimbulkan kekhawatiran besar. Banyak pihak mempertanyakan standar keamanan dan pengawasan bahan pangan yang digunakan dalam program tersebut.
Pemerintah pun tidak tinggal diam dan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program MBG.
Menurut keterangan resmi, pembenahan dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang. Langkah awal yang diambil adalah memperketat kontrol terhadap pemasok dan distribusi makanan bergizi di lapangan.
Baca Juga: Kemenkes Perketat Awasi Makan Bergizi Gratis, Wajibkan SPPG Punya SLHS hingga Gerakkan Puskesmas
Selain itu, kementerian terkait juga meninjau ulang sistem monitoring agar rantai pasok pangan lebih transparan dan terjamin mutunya.
"Program MBG tetap penting untuk masyarakat, tetapi perlu evaluasi agar lebih aman dan tepat sasaran," ujar salah satu pejabat yang terlibat dalam evaluasi.
Sejumlah ahli gizi juga menilai, pembenahan ini menjadi momentum untuk memperbaiki sistem distribusi pangan di tingkat lokal.
Mereka berharap pemerintah tidak hanya fokus pada penyaluran bantuan, tetapi juga memperhatikan edukasi tentang keamanan pangan di masyarakat.
Publik kini menantikan hasil evaluasi dan langkah konkret dari pemerintah. Jika pembenahan ini berjalan efektif, program MBG diharapkan dapat kembali mendapat kepercayaan dan berfungsi maksimal dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia.
Dengan perhatian publik yang besar terhadap isu ini, evaluasi program MBG menjadi topik hangat di media sosial dan pemberitaan nasional.
Pemerintah dituntut bertindak cepat agar kepercayaan masyarakat dapat segera pulih.
Artikel Terkait
Pemerintah Tegaskan Standar Ketat bagi Dapur MBG: dari SLHS sampai HACCP