Minggu, 21 Desember 2025

Di Balik Kiriman 5000 Koki Profesional dari BGN ke SPPG, Ada Akar Masalah Menu MBG yang Tak Boleh Diabaikan

Photo Author
- Sabtu, 11 Oktober 2025 | 19:45 WIB
Menyoroti langkah BGN menyebar 5000 koki profesional ke berbagai SPPG usai maraknya kasus keracunan massal MBG. (Instagram.com/@badangizinasional.ri)
Menyoroti langkah BGN menyebar 5000 koki profesional ke berbagai SPPG usai maraknya kasus keracunan massal MBG. (Instagram.com/@badangizinasional.ri)

JAKARTA, suararembang.com - Sebagian publik Tanah Air kini tengah ramai menyoroti langkah Badan Gizi Nasional (BGN) mengerahkan 5.000 koki profesional ke ribuan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia.

Kepala BGN, Dadan Hindayana menyebut ribuan tenaga profesional bagi program Makan Bergizi Gratis (MBG) itu akan mulai dikirimkan pada Senin, 13 Oktober 2025 mendatang.

Baca Juga: 5.000 Chef Profesional Siap Terjun ke Dapur Program Makan Bergizi Gratis, BGN Gandeng ICA Perkuat Keamanan Pangan

“Para juru masak yang sudah sangat profesional ini akan kami terjunkan ke berbagai wilayah di Indonesia, mulai hari Senin nanti,” kata Dadan dalam keterangan resminya, pada Jumat, 10 Oktober 2025.

Di balik gebrakan itu, masih tersisa pertanyaan mendasar tentang akar masalah ihwal pelaksanaan program MBG yang kini tengah dibayangi kasus keracunan massal.

Terkhusus, terkait persoalan kebersihan dan keamanan pangan di lapangan yang dinilai belum tertangani dengan baik.

BGN sendiri sejak akhir September 2025 lalu memastikan akan dilakukan evaluasi total dalam mengantisipasi merebaknya kasus keracunan massal di berbagai daerah.

Lantas, apa saja poin-poin kritis terkait penyebab keracunan massal dalam pelaksanaan program MBG itu? Berikut ini sejumlah faktor penting di antaranya:

SOP Dapur yang Masih Berantakan

Kasus keracunan MBG beberapa waktu terakhir membuat pemerintah harus mengevaluasi cara kerja di lapangan.

Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus), Aries Marsudiyanto tak menampik sejumlah SPPG belum menjalankan SOP secara disiplin.

“Keadaan teknis di lapangan, kita evaluasi penyelenggaraan gimana kontrol kesiapan dan tertibkan regulasi yang selama ini kurang,” ujar Aries di Kantor Kemenkes, Jakarta, pada 2 Oktober 2025.

Aries juga menyampaikan permintaan maaf atas insiden yang terjadi dan berharap evaluasi ini menjadi pembenahan besar-besaran, seperti proses masak hingga kebersihan air di berbagai dapur SPPG.

“Dengan kejadian ini mohon maaf, kita ambil hikmahnya. Ternyata beberapa SPPG mungkin melakukan di luar SOP yang sudah ditetapkan, mungkin ada yang masaknya terlalu cepat, ada yang airnya juga,” ungkapnya.

Kepala Bappisus itu bahkan menegaskan, hingga kini, evaluasi itu masih dilakukan lintas kementerian dan lembaga.

Halaman:

Editor: R. Heryanto

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jadwal Bioskop Pati Hari Ini, Minggu 21 Desember 2025

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:02 WIB
X