Hal ini dianggap memunculkan perubahan karakter organisasi dan melemahkan nilai-nilai yang selama ini dijaga oleh para ulama pendiri.
Sindiran: “Bukan PBNU, Tapi PTNU”
Dalam penjelasannya, Mahfud MD menyampaikan kritik tajam terkait arah gerak institusi.
Ia menggunakan istilah “PTNU” untuk menggambarkan bagaimana dinamika internal mirip dengan sebuah perusahaan yang memiliki pemegang saham dan struktur manajerial.
"Jadi bukan PBNU, PTNU akhirnya. Perusahaan terbatas akhirnya. Antara pemegang saham, betul. Kemudian ada komisaris, ada direksi," pungkasnya.
Pernyataan tersebut memperlihatkan bahwa ia menilai konflik saat ini lebih berkaitan dengan perebutan akses dan kepentingan ekonomi dibandingkan dengan persoalan ideologi atau prinsip organisasi.***
Artikel Terkait
Dipimpin Gus Yahya, Rapat Tanfidziyah Putuskan Gus Ipul Turun dari Jabatan Sekjen PBNU