Madu dan kurma bukan sekadar makanan bagi mereka.
Bingkisan kecil itu menjadi simbol perhatian dan kasih sayang di tengah duka bencana.
Asupan sederhana tersebut juga penting untuk menjaga energi dan daya tahan tubuh anak-anak.
Tak lama kemudian, kedua bocah itu berlari kembali ke tenda pengungsian.
Senyum mereka tetap mengembang sambil membawa madu dan kurma di tangan.
Di tengah tenda darurat dan keterbatasan, kebahagiaan hadir dalam bentuk paling sederhana.
Kisah ini menjadi pengingat bahwa kepedulian kecil bisa memberi dampak besar.***
Artikel Terkait
Dua Minggu Cuma Makan Mi, Sepiring Nasi Padang Jadi Hari Raya bagi Pengungsi Aceh Tamiang