"Kami tidak mengharapkan lebih, kami bisa dapat makan, Alhamdulillah," pungkasnya.
Kisah dari Desa Juara ini menjadi pengingat bahwa di balik surutnya air banjir, terdapat luka ekonomi dan beban mental yang berat bagi para orang tua yang kini harus berjuang dari nol demi kelangsungan hidup dan pendidikan anak-anak mereka.***
Artikel Terkait
Air Mata Bahagia di Aceh Tamiang, Hilangkan Cemas Setelah Bisa Telepon Anak di Pengungsian