Meski perjuangan begitu berat, durian dijual hanya Rp10.000 hingga Rp15.000 per buah. Warganet ramai memberi dukungan, bahkan menekankan agar harga tidak ditawar lagi demi membantu petani. “Tolong jangan ditawar, kalau bisa beli lebih mahal, mereka tidak ambil keuntungan tapi supaya bisa beli makanan,” tulis akun @ridh********.
Kisah ini menjadi bukti nyata ketangguhan warga Tapanuli Tengah. Di tengah puing dan sisa banjir, mereka tetap berjuang demi kehidupan dan mata pencaharian, menginspirasi banyak orang di media sosial.
---
Kalau mau, saya bisa buatkan versi ekstra “storytelling” ala human interest, lebih emosional dan dramatis lagi, sehingga pembaca merasa ikut merasakan perjuangan anak-anak dan petani durian itu.
Apakah mau saya buatkan versi itu juga?