Meski bagian luar rumah menggunakan alat berat, untuk area dalam rumah tetap dilakukan secara manual karena kondisinya yang tak memungkinkan.
“Yang di dalam rumah pakai tenaga manusia, nggak bisa alat berat. Alat berat nggak masuk,” sambungnya.
Kerusakan Infrastruktur Aceh Pascabanjir
Sementara itu, Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sempat menyebut bahwa Aceh menjadi provinsi dengan anggaran revitalisasi infrastruktur terbesar.
Pascabanjir dan longsor yang terjadi, menurut AHY, butuh sekitar Rp26 triliun untuk perbaikan.
Data lain menyebutkan bahwa ada 165 jembatan yang rusak dan 3 di antaranya adalah jembatan penting di jalur nasional.
Mengenai kerusakan rumah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan rumah rusak mencapai 106.058 unit.
Rincian kerusakan rumah di antaranya adalah 46.779 unit rusak ringan, rumah rusak sedang 22.951 unit, dan dengan kondisi rusak berat sebanyak 36.328 unit.
***
Artikel Terkait
Dua Butir Telur untuk 23 Orang, Kisah Pilu Warga Aceh Tamiang Bertahan Usai Banjir Besar