BREAKING NEWS! Dua Pasar Hewan di Rembang Ditutup!

suararembang.com - Pemerintah Kabupaten Rembang memutuskan untuk menutup pasar hewan mulai pekan depan.

Keputusan ini diambil sebagai langkah tegas untuk pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), yang belakangan terdeteksi di beberapa ternak.

Baca Juga: Pasar Hewan Pamotan Terancam Ditutup: Langkah Tegas Dintanpan Rembang Melawan PMK

Penutupan pasar ini berlangsung selama dua pekan, berdasarkan hasil evaluasi dari Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) pada Selasa, 28 Januari 2025.

Kepala Bidang Peternakan Dintanpan Rembang, Lulu Rofiana, menjelaskan bahwa dalam pengetatan yang dilakukan di pasar hewan Pamotan, ditemukan beberapa ternak asal Jawa Timur yang terindikasi terjangkit PMK.

Sebagai langkah pencegahan, kendaraan yang membawa ternak tersebut diminta untuk putar balik dan kembali ke daerah asal.

Baca Juga: Pemkab Rembang Siagakan 6 Dokter Hewan Hadapi PMK, Cek Kontaknya di Sini!

"Sempat kita putar balik satu kendaraan yang membawa sekitar lima ternak, tiga di antaranya terindikasi PMK," kata Lulu, Kamis (30/1).

Selain itu, kondisi pasar hewan Kragan juga menjadi perhatian. Dua minggu lalu, ditemukan ternak yang terjangkit PMK.

Meski ternak tersebut menunjukkan perkembangan yang lebih baik, namun masih berisiko menularkan virus kepada ternak lain di pasar.

"Ternak tersebut sudah mulai sembuh, namun belum sepenuhnya pulih, sehingga masih ada risiko penularan," tambahnya.

Untuk meminimalisir penyebaran PMK, Dintanpan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Dindagkop) Rembang untuk menutup seluruh pasar hewan di kabupaten tersebut.

Penutupan pasar Pamotan dan Kragan akan berlangsung selama dua minggu atau dua kali pasaran.

"Sebagai langkah pencegahan, lebih baik semua pasar hewan ditutup serentak agar penyebaran virus dapat diminimalisir," ungkap Lulu.