JAKARTA, suararembang.com - Kasus ini bermula dari laporan Reza Gladys ke Polda Metro Jaya pada 3 Desember 2024.
Ia menuduh Nikita Mirzani melakukan pengancaman serta pencucian uang.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Nikita diduga meminta uang sebesar Rp5 miliar agar tidak mengungkap sesuatu ke media sosial.
Karena merasa terancam, Reza akhirnya mentransfer Rp2 miliar pada 14 November 2024 dan menyerahkan Rp2 miliar lagi dalam bentuk tunai sehari setelahnya.
Penyidik telah memeriksa 10 saksi dan mengamankan berbagai barang bukti, seperti flashdisk, tangkapan layar percakapan WhatsApp, bukti transfer, serta kwitansi pembayaran.
Pada 6 Februari 2025, Nikita menjalani pemeriksaan selama 12 jam dengan 58 pertanyaan dari penyidik.
Hingga kini, ia belum memberikan pernyataan resmi terkait statusnya sebagai tersangka.
Baca Juga: Nikita Mirzani Tak akan Memaksa Lolly untuk Segera Buka Suara: Dia Mau Jujur Udah Alhamdulillah
Sebelum kasus ini, Nikita sudah beberapa kali terlibat masalah hukum. Berikut lima kasus yang pernah menghebohkan publik:
1. Perseteruan dengan Dito Mahendra (2022)
Pada Mei 2022, Nikita mengunggah foto Dito Mahendra di Instagram dengan kata-kata yang dianggap menghina. Dito pun melaporkannya ke Polresta Serang. Akibatnya, Nikita ditahan di Rutan Kelas II B Serang pada Oktober 2022.
2. Konflik dengan Dipo Latief (2020)
Nikita pernah berseteru dengan mantan suaminya, Dipo Latief. Pada Juli 2020, ia divonis enam bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena terbukti bersalah dalam kasus tersebut.
3. Laporan Elza Syarief (2019)
Advokat Elza Syarief melaporkan Nikita atas dugaan pencemaran nama baik melalui media elektronik. Laporan ini muncul setelah keduanya berseteru di acara "Hotman Paris Show" pada Agustus 2019.
4. Kasus dengan Isa Zega (2020)
Isa Zega mengaku mengalami penganiayaan di sebuah kafe di Kalibata pada November 2020 dan menuding Nikita sebagai dalang. Namun, setelah penyelidikan, Nikita tidak terbukti terlibat dan malah melaporkan balik Isa Zega.