TAPANULI TENGAH, suararembang.com - Banjir dan longsor yang terjadi di Sumatera pada akhir November 2025 lalu membuat banyak akses jalan terputus.
Seperti warga Desa Simaninggir, Kecamatan Sitahuis, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara yang harus memutar jalan untuk bisa mendapatkan bantuan pascabanjir.
Bantuan yang disalurkan, di beberapa wilayah hanya mampu mencapai titik tertentu karena akses terbatas.
Sehingga, warga harus menjemputnya sendiri ke posko untuk bisa mendapatkan bantuan.
Lewati Hutan yang Curam dan Licin
Jalan yang ditempuh warga pun cukup berbahaya karena harus melewati hutan dengan beberapa area curam.
Tak hanya itu, jalan yang dilalui pun berupa tanah basah dan licin.
“Ibu ini tertinggal dari rombongan, perjuangan warga Desa Simaninggir membawa bantuan,” mengutip dari keterangan video yang diunggah oleh akun Instagram @rizkisiahaan_ pada Sabtu, 20 Desember 2025.
Dalam video itu, terlihat bahwa seorang ibu tengah beristirahat usai mendapatkan setengah karung bantuan logistik.
Saat di hutan, tampak para warga memanggul dan berpegangan pada pohon sekelilingnya untuk bisa naik ke atas.
Jalan aspal baru terlihat setelah melewati hutan dan ladang di bagian atas.
Jalan Desa Simaninggir Masih Terputus
Sementara itu, seorang influencer dengan akun Instagram @carramell_ mengunggah kondisi terbaru jalan Desa Simaninggir yang masih belum bisa dilewati.
Jalan aspalnya terputus karena tanah yang longsor membelah di bagian tengah.
Artikel Terkait
Kisah Ibu di Tapanuli Tengah Jalan Kaki 9 Jam Panggul Sembako Tembus Medan Banjir, Semoga Tidak Hujan