"Ini bukan salah warga Palembang. Sepenuhnya salah saya, karena saya kurang persiapan," ungkap Willie.
Ia menjelaskan bahwa ini adalah pengalaman pertamanya memasak dalam jumlah besar untuk masyarakat. Niatnya hanya ingin berbagi makanan untuk berbuka puasa.
"Tidak ada kekecewaan sama sekali terhadap rendang yang hilang itu. Malahan, aku senang sekali melihat antusias warga karena pada akhirnya rendang itu dimasak untuk dibagikan ke warga," tambahnya.
Meskipun Willie sudah memberikan klarifikasi, insiden ini tetap menjadi perbincangan hangat.
Bahkan, Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, ikut memberikan tanggapan terkait viralnya kejadian ini.
Hilangnya rendang 200 kg ini menjadi pelajaran bagi banyak pihak, terutama dalam mengelola acara besar dengan baik.
Kejadian ini juga menunjukkan betapa cepatnya sesuatu bisa viral di media sosial, baik dalam konteks positif maupun negatif.
***