REMBANG, suararembang.com - Setelah merayakan Idul Fitri, umat Islam dianjurkan untuk menjalankan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal.
Puasa ini memiliki keutamaan besar sebagaimana disampaikan dalam hadis Rasulullah SAW:
“Barangsiapa puasa Ramadhan, kemudian ia sertakan dengan puasa enam hari dari bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun penuh,” (HR Muslim).
Baca Juga: 20 Ucapan Sungkem dalam Bahasa Jawa Halus, Penuh Makna dan Rasa Hormat
Namun, bagaimana jika masih memiliki utang puasa Ramadhan? Haruskah mengganti puasa Ramadhan terlebih dahulu atau langsung menjalankan puasa Syawal?
Berikut tiga pandangan yang bisa menjadi pertimbangan.
1. Mendahulukan Qadha Puasa Ramadhan
Banyak ulama berpendapat bahwa qadha puasa Ramadhan harus dilakukan lebih dahulu sebelum menjalankan puasa Syawal.
Baca Juga: 5 Ucapan Lebaran Idul Fitri 2025 yang Bermakna dan Penuh Doa
Pendapat ini berlandaskan pada prinsip bahwa ibadah wajib harus ditunaikan sebelum melaksanakan ibadah sunnah.
Mereka yang diwajibkan mengganti puasa Ramadhan adalah wanita yang haid saat Ramadhan, orang sakit yang telah sembuh, serta musafir yang tidak berpuasa di bulan Ramadhan.
2. Mendahulukan Puasa Syawal
Sebagian ulama membolehkan mendahulukan puasa Syawal sebelum mengqadha puasa Ramadhan.
Baca Juga: 5 Tips Menata Kue Lebaran Agar Meja Tamu Makin Estetik dan Mengundang Selera
Alasannya, puasa Syawal memiliki batas waktu hanya selama bulan Syawal, sedangkan qadha puasa Ramadhan bisa dilakukan kapan saja sebelum datangnya Ramadhan berikutnya.
3. Menggabungkan Niat Qadha dan Puasa Syawal
Ada pula pendapat yang menyatakan bahwa seseorang boleh menggabungkan niat qadha puasa Ramadhan dengan puasa Syawal.