JAKARTA, suararembang.com - Kebakaran hebat melanda sebuah pabrik plastik di sekitar Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pada Minggu (30/3/2025) sore WIB.
Akibat kejadian ini, sebanyak 47 pesawat terpaksa melakukan holding atau berputar-putar di udara sebelum mendapat izin untuk mendarat.
Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia, Hermana Soegijantoro, mengonfirmasi bahwa kepulan asap tebal dari kebakaran tersebut memengaruhi lalu lintas udara di langit Jakarta.
Baca Juga: Harga Tiket Pesawat Mudik Lebaran 2025 Turun Hingga 14%, Ini Jadwal dan Cara Mendapatkannya
"Akibat dari kepulan asap kebakaran ini, terdapat 47 pesawat holding di langit Jakarta," ujar Hermana dalam siaran pers di Tangerang, Minggu (30/3/2025).
Selain 47 pesawat yang tertahan di udara, satu pesawat juga harus melakukan Return To Base (RTB) atau kembali ke bandara asalnya.
"Ya, ada satu pesawat melakukan Return To Base (RTB) to Palembang," tambah Hermana.
Prosedur Keselamatan Diterapkan
Hermana menjelaskan bahwa prosedur holding dan RTB merupakan langkah standar dalam penerbangan, terutama saat terjadi gangguan seperti cuaca buruk atau kejadian luar biasa lainnya.
Langkah ini diambil demi menjaga keselamatan para penumpang, terutama di tengah lonjakan arus mudik Lebaran 2025.
"AirNav Indonesia akan terus melakukan koordinasi yang erat dengan stakeholder penerbangan guna memastikan keselamatan dan kenyamanan layanan navigasi," tegasnya.
Peristiwa kebakaran ini terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, dengan kepulan asap tebal yang menjalar ke sisi udara bagian utara Bandara Soekarno-Hatta.
Sebagai respons cepat, AirNav Indonesia melakukan penyesuaian operasional landasan pacu (runway).
Runway 24 yang biasanya digunakan untuk kedatangan dialihkan ke Runway 25L (25 left), sementara Runway 25R (25 right) dikhususkan untuk keberangkatan.