Keputusan keluarga menyolatkannya di Istiqlal menjadi bentuk penghormatan atas awal perjalanan spiritual Ray.
Setelah disalatkan di sana, jenazahnya dimakamkan di TPU Tanah Kusir. Meski begitu, keluarga berencana memindahkannya ke Palu, Sulawesi Tengah, sesuai wasiatnya, dalam satu hingga dua tahun ke depan.
Kisah Ray Sahetapy tak hanya hidup lewat karya, tapi juga lewat perjalanan iman yang penuh ketulusan.
Dari Masjid Istiqlal ia memulai, dan di sana pula ia berpamitan, dalam damai.
***