REMBANG, suararembang.com - Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’, punya ide menarik. Ia mengusulkan agar Kabupaten Rembang jadi tuan rumah Kongres Perempuan.
Usulan ini disampaikan saat membuka acara puncak peringatan Hari Kartini ke-61 di kompleks Pendopo Museum Kartini, Senin (21/4). Acara ini dimeriahkan lomba Ngadi Sarira, Kreasi Hantaran, dan Ngadi Busana.
Baca Juga: Canggah Kartini Buka Suara: Ini Warisan Eyang yang Harus Dijaga, Bukan Cuma Dipajang!
Menurut Hanies, Rembang sangat layak jadi lokasi kongres. Alasannya, kota ini adalah tempat peristirahatan terakhir R.A. Kartini, pahlawan emansipasi perempuan Indonesia.
“Kongres perempuan dalam catatan sejarah hanya terlaksana tiga kali. Itu di tahun 1928, 1935, dan 1938. Artinya sudah sangat lama sekali,” ujar Hanies.
Ia menilai, kongres perempuan penting untuk menyuarakan hak-hak perempuan dan mendorong keterlibatan perempuan dalam pembangunan bangsa.
Baca Juga: Gus Hanies: 56 Penulis Angkat Gagasan Kartini, Semangat Perjuangan Itu Harus Kita Hidupkan
Makanya, momentum Hari Kartini ini dianggap pas untuk menghidupkan semangat itu kembali.
“Hari Kartini seperti ini bisa diisi dengan kongres perempuan dunia kalau memungkinkan, bukan hanya Indonesia,” kata Hanies.
Tak hanya usul kongres, Hanies juga mengajak perempuan Rembang melanjutkan perjuangan Kartini. Ia menekankan bahwa perempuan juga bisa berinovasi dan kreatif seperti halnya pria.
“Inovasi dan kreativitas bukan hanya milik pria saja, wanita juga bisa berpikir serta bertindak kreatif dan inovatif,” tegasnya.
Dengan sejarah yang kuat dan semangat yang terus tumbuh, Rembang siap jadi tuan rumah Kongres Perempuan, sekaligus mengukuhkan diri sebagai kota perjuangan Kartini. **