JAKARTA, suararembang.com - Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah dengan tujuan meningkatkan gizi anak sekolah, kini jadi sorotan.
Sejak Oktober 2024 hingga April 2025, tercatat delapan kasus dugaan keracunan terkait program ini di berbagai daerah Indonesia.
Baca Juga: Mitra MBG Kalibata Rugi Hampir Rp1 Miliar, Dana Dapur Gratis Diduga Digelapkan!
Insiden pertama terjadi di SDN Banaran, Nganjuk, Jawa Timur, pada 2 Oktober 2024.
Setelah pelajaran olahraga, tujuh siswa mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi makanan yang ditemukan tak layak oleh guru.
Kejadian serupa menyusul di SDN Dukuh 3, Sukoharjo, Jawa Tengah. Pada 16 Januari 2025, siswa dari kelas 1 sampai 6 mengeluhkan mual dan muntah setelah menyantap menu MBG.
Baca Juga: Ribuan Staf MBG Belum Digaji, Prabowo Prihatin Menteri Tak Dapat Mobil Dinas
Dapur MBG yang dikelola Kodim 0726 mengakui ada kekurangan dalam proses pemasakan ayam.
Di Nunukan, Kalimantan Utara, insiden terjadi pada 13 Januari 2025. Siswa SDN 03 dan SMAN 2 Nunukan Selatan mengalami mual hingga diare setelah makan ayam kecap MBG yang dibagikan bersamaan.
Pada 19 Februari 2025, 28 siswa SDN 2 Alaswangi, Pandeglang, Banten, mengalami gejala pencernaan.
Meski begitu, pihak sekolah tidak menyebutnya sebagai kasus keracunan.
Laporan dari SDK Andaluri, Waingapu, NTT, menunjukkan 29 siswa mengalami mual dan pusing pada 18 Februari 2025.
Pengelola dapur menyatakan gejala disebabkan alergi, bukan keracunan makanan.
Di Batang, Jawa Tengah, 60 siswa SDN Proyonanggan 5 jatuh sakit pada 14 April 2025. Dugaan sementara mengarah pada mi dalam menu MBG.