JAKARTA, suararembang.com - Dunia musik Indonesia berduka atas kepergian Bunda Iffet Veceha, sosok penting di balik perjalanan band legendaris Slank.
Bunda Iffet, yang akrab dijuluki ‘Bunda Slankers’, meninggal dunia pada Sabtu, 26 April 2025, pukul 22.45 WIB di usia 87 tahun.
Baca Juga: Gitaris Seringai Ricky Siahaan Meninggal Usai Konser di Tokyo: Kepergian Mendadak yang Mengejutkan
Lahir pada 12 Agustus 1937, Bunda Iffet adalah ibu dari Bimo Setiawan Almachzumi atau Bimbim, drummer Slank.
Ia dikenal bukan hanya sebagai ibu bagi Bimbim, tetapi juga sebagai figur penyelamat Slank dari jeratan narkoba di tahun 1990-an.
Perannya sangat besar dalam membantu para personel Slank dan para Slankers untuk keluar dari lingkaran narkoba. Bunda Iffet bahkan menjadi pelopor agar rehabilitasi berjalan efektif.
Dalam sebuah video di YouTube Ari Lasso yang tayang 25 Juni 2021, Bimbim mengenang peran besar sang ibu.
“Bunda sih, yang ngerumusin bahwa ni anak harus sama-sama, harus dikarantina, dijagain polisi, jadi ini Potlot nih dikurung di sini,” kata Kaka dikutip Minggu, 27 April 2025.
Selama dua tahun, personel Slank hidup di bawah pengawasan ketat.
“Perjalanannya panjang, 2 tahun kita nggak dikasih pegang uang, pegang handphone, ditarik semua apa yang bisa diuangkan,” jelas Bimbim.
Mereka tetap diperbolehkan beraktivitas seperti pergi ke mall atau menonton, namun selalu dalam pengawasan.
“Ke mall, nonton, rame-rame, dibayarin semua ada yang bawa duit sama diikutin,” tambah Bimbim.
Tak hanya menjadi penyelamat Slank, Bunda Iffet juga berperan sebagai manajer tak resmi. Ia mengatur jadwal kegiatan Slank, memastikan semua berjalan lancar.
Markas Slank yang dikenal dengan nama Potlot di Jalan Potlot, dulunya adalah rumah Bunda Iffet. Tempat ini menjadi saksi sejarah perjalanan Slank dan para penggemarnya.