JAKARTA, suararembang.com - Konflik bersenjata di berbagai belahan dunia ternyata memberi efek nyata bagi kehidupan masyarakat Indonesia.
Kepala President Communication Office (PCO) Hasan Nasbi mengungkapkan bagaimana perang global bisa mengganggu ekonomi hingga pasokan kebutuhan penting di dalam negeri.
Dalam sebuah acara di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 10 Mei 2025, Hasan menyinggung pernyataan Prabowo Subianto soal kesiapsiagaan bangsa terhadap kemungkinan perang.
“Pak Prabowo bilang ‘Kita sebagai sebuah bangsa selalu harus siap dan waspada karena perang bisa terjadi kapan saja,’” ujar Hasan.
Ia mengaku sempat meragukan pernyataan tersebut saat kampanye Pemilu 2019. Namun kenyataan membuktikan sebaliknya.
“Tahun 2019 itu saya bukan ahli, tapi mungkin saya itu naif waktu itu, yang tidak percaya bahwa dunia itu akan berperang,” lanjutnya.
Hasan kemudian mencontohkan konflik Rusia-Ukraina yang dimulai tahun 2022. Menurutnya, perang itu berdampak langsung terhadap pasokan suku cadang mobil di Indonesia.
“Banyak sparepart mobil yang dipesan dari luar negeri terlambat datang karena jalur distribusi terganggu,” jelas Hasan.
Selain itu, ia juga menyinggung peran Presiden Joko Widodo saat masih menjabat dalam menjaga rantai pasokan pangan.
“Mereka produksi gandum, sementara kita butuh gandum yang cukup besar dan kita nggak bisa produksi gandum sendiri di sini,” katanya.
Hasan menyebut Jokowi sampai harus terbang ke negara produsen untuk melobi kelancaran pengiriman gandum.
“Pak Jokowi waktu masih jadi Presiden datang ke sana untuk lobi supaya pengapalan gandum bisa dikirim, ada perang di manapun itu pasti dunia secara keseluruhan terganggu,” tegasnya.