Mereka mengaku ketakutan karena suasana benar-benar terasa menyeramkan.
3. Ghazi Belajar Bahasa Jawa demi Peran
Untuk memperkuat karakternya sebagai anak desa, Ghazi Alhabsy mempelajari bahasa Jawa.
Hal ini dilakukan agar dialognya terdengar natural dan sesuai dengan konteks budaya lokal.
Usaha ini patut diapresiasi karena memperkaya kualitas akting dan memperkuat realisme film.
4. Cerita Dimulai dari Konflik Anak
Berbeda dari kebanyakan film horor, Waktu Maghrib 2 tidak langsung menampilkan hantu. Kisahnya dimulai dari konflik kecil antar anak-anak yang bermain sepak bola.
Dari situ, ketegangan pelan-pelan dibangun hingga akhirnya teror Jin Ummu Sibyan benar-benar hadir dan membuat bulu kuduk berdiri.
5. Jin Ummu Sibyan Tampil Lebih Menyeramkan
Dalam sekuel ini, wujud Jin Ummu Sibyan tampil lebih nyata dan menakutkan.
Ia tidak hanya menjadi sosok bayangan, tapi benar-benar muncul dalam bentuk yang mencekam.
Intensitas teror pun meningkat dan memberikan pengalaman horor yang lebih mendalam.
Saksikan Juga di NSC Rembang
Bagi masyarakat Rembang dan sekitarnya, Waktu Maghrib 2 kini bisa dinikmati di layar lebar NSC Rembang.
Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan kengerian Jin Ummu Sibyan secara langsung di bioskop terdekat.
Menonton film horor seperti ini akan jauh lebih seru dengan tata suara dan visual khas layar lebar.