“Tapi kalau orang mau menulis sejarahnya sendiri-sendiri juga bebas,” tuturnya.
Lebih lanjut, Fadli menekankan pentingnya semangat persatuan dalam penyusunan sejarah nasional.
Menurutnya, sejarah harus berfungsi sebagai jembatan untuk memperkuat identitas bangsa, bukan alat untuk menciptakan perpecahan.
“Tentu tone-nya itu adalah dalam sejarah untuk mempersatukan kebenaran bangsa.
Penulisan sejarah nasional, menurut Fadli Zon, adalah proses penting yang harus melibatkan keilmuan, bukan kepentingan.
Ia mengajak masyarakat untuk percaya pada integritas para sejarawan yang terlibat dan tidak terjebak dalam asumsi yang justru bisa mengganggu semangat kebangsaan.***