Server seperti Network Time Protocol (NTP), Quote of the Day (QOTD), dan Echo akan merespons dan mengirimkan data ke alamat IP korban.
Akibatnya, korban mendapat limpahan data dari berbagai sumber tanpa pernah melakukan permintaan apa pun.
Hal ini membuat serangan sulit dikenali sebagai tidak sah dan meningkatkan potensi gangguan sistem.
Meski intensitas dan volume serangan tergolong ekstrem, Cloudflare memastikan seluruh upaya tersebut tidak berdampak terhadap kestabilan jaringan mereka.
Berkat sistem mitigasi canggih, semua trafik berbahaya berhasil diblokir.
Keberhasilan ini sekaligus menjadi pengingat bagi penyedia layanan digital dan perusahaan teknologi agar selalu memperkuat pertahanan terhadap serangan DDoS, yang kini makin canggih dan cepat.***