Selain Fitri dan Aqiel, empat korban meninggal lainnya yang telah teridentifikasi adalah Anang Suryono, Eko Sastriyo, Elok Rumantini, dan Cahyani.
Proses identifikasi dan pencarian terhadap korban lainnya terus dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak.
Menurut informasi dari pihak berwenang, KMP Tunu Pratama Jaya membawa total 65 orang. Rinciannya terdiri atas 12 kru kapal dan 53 penumpang.
Dugaan awal menyebutkan kapal mengalami kebocoran di ruang mesin. Namun, penyebab pasti masih menunggu hasil investigasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Insiden ini menambah daftar panjang kecelakaan laut di Indonesia, terutama di jalur padat seperti Selat Bali.
Pemerintah diharapkan memperketat pengawasan dan memastikan kondisi teknis kapal penyeberangan sebelum beroperasi.
Tragedi KMP Tunu menjadi pengingat pentingnya keselamatan transportasi laut. Kisah keluarga korban, terutama Poniyem, menyuarakan kepedihan yang dirasakan banyak pihak.
Semoga pencarian sisa penumpang segera membuahkan hasil dan keluarga mendapatkan kepastian nasib orang-orang tercinta.**