JAKARTA, suararembang.com - Perbincangan publik soal donat milik penyanyi Pinkan Mambo masih terus berlanjut, terlebih setelah food vlogger Christine atau yang akrab disapa Nanakoot kembali memberikan kritikan pedas terhadap kemasan produk pelantun lagu 'Kekasih Tak Dianggap' itu.
Dalam tayangan YouTube Melaney Ricardo yang diunggah pada Minggu, 20 Juli 2025, Nanakoot menjelaskan alasannya memberikan kritik terhadap bisnis kuliner yang tengah dijalani Pinkan Mambo, terkhusus soal kemasan donat yang dipasarkan.
Baca Juga: Shandy Purnamasari Beli Donat Pinkan Mambo Rp2,2 Juta, Nagita Slavina Ikut Beri Review Begini
Nanakoot menilai, kemasan donat buatan Pinkan dinilai belum memenuhi standar keamanan pangan karena diduga tidak menggunakan bahan food grade atau istilah yang merujuk pada material atau produk yang aman bersentuhan langsung dengan makanan dan minuman.
"Packagingnya itu minyakan semua, pas datang full minyak karena dia nggak pakai baking paper (kertas pelapis), baking paper yang alasnya," ungkap Nanakoot.
Vlogger itu juga mengaku heran dengan jenis kotak kemasan donat Pinkan Mambo, seraya menilai belum pernah ditemui dirinya sebelumnya dan tampak mencurigakan secara kualitas.
Baca Juga: Tanggapi Kritik Food Vlogger soal Donat Jualannya, Pinkan Mambo: Betapa Sedihnya Lho
"Itu datangnya kayak kotak. Aku nggak ngerti kotak apa ya. Aku juga nggak pernah nemu kotak seperti itu. Kotaknya putih itu. Tahu enggak sih?" ujar Nanakoot.
"Kotak putih. Aku pikir itu mungkin enggak food grade juga loh. Aku takutnya dia nggak food grade," tudingnya.
Menanggapi pernyataan tersebut, Melaney Ricardo sempat memastikan soal standar keamanan kemasan.
"Oh, karena kotak pun harus food grade ya?" tanya Melaney ke Nanakoot.
"Oh, iya dong. Kan itu makanan loh yang masuk, dan kotak itu kan juga itu you appreciate your buyer (kamu mengapresiasi yang beli) kan," jawab Nanakoot.
Kendati demikian, Nanakoot berpendapat, pemilihan kemasan mencerminkan apresiasi terhadap pembeli.
Artinya, lanjut sang vlogger, jika kemasan yang digunakan asal-asalan, maka itu menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap konsumen yang sudah mengeluarkan uang.