PATI, suararembang.com – Aksi besar-besaran warga Pati pada Rabu (13/8/2025) menarik perhatian bukan hanya karena tuntutannya, tapi juga karena waktunya.
Demo digelar tepat pada Rabu Pahing, salah satu kombinasi weton dalam kalender Jawa yang dipercaya memiliki neptu tinggi, yakni 16.
Dalam kepercayaan Jawa, Rabu Pahing sering dianggap hari penuh energi dan keberuntungan.
Banyak orang memilih tanggal ini untuk memulai usaha, menggelar acara penting, atau mengambil keputusan besar.
Nilai neptu 16 dianggap sebagai simbol kelancaran rezeki, kekuatan, dan peluang besar.
Namun bagi peserta aksi, pemilihan tanggal ini tidak terkait primbon.
Menurut sejumlah koordinator, tanggal 13 Agustus dipilih murni sebagai momentum politik yang sudah ditentukan jauh-jauh hari.
Meski begitu, fakta bahwa tanggalnya bertepatan dengan Rabu Pahing membuat topik ini viral di media sosial.
Baca Juga: Warga Pati Bakal Demo Besar 13 Agustus! Protes Kenaikan PBB-P2, Ini Hitungan dan Dasar Hukumnya
Warganet ramai memberi komentar. Ada yang menyebut, “Hari hoki kok malah buat demo?”
Sementara lainnya menilai, justru energi positif hari itu bisa memperkuat perjuangan rakyat.
Sejarawan dan pemerhati budaya Jawa menyebut, fenomena ini menunjukkan bagaimana tradisi masih mempengaruhi cara pandang masyarakat, meski keputusan awal diambil tanpa mempertimbangkan weton.