JAKARTA, suararembang.com – Seorang admin akun TikTok diketahui menjadi tersangka penghasutan kerusuhan dalam aksi demonstrasi di depan DPR/MPR.
Polda Metro Jaya menetapkan FL, admin akun TikTok @fighaaaaa, sebagai salah satu tersangka dalam kasus ini.
Baca Juga: Alasan Keamanan, TikTok Live Tidak Bisa di Indonesia? Ini Penjelasan Ilmu Komunikasi
Aksi langsung yang ia lakukan berhasil menarik 10 juta penonton dan memobilisasi para pelajar turun ke jalan pada 25 Agustus 2025 .
Kompol Gilang Prasetya, Kanit 2 Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya, mengungkap bahwa akun TikTok yang mayoritas diikuti anak muda itu menjadi penyebab munculnya massa anak-anak yang seharusnya berada di sekolah .
Lebih lanjut, polisi menetapkan enam orang sebagai pelaku penghasutan, termasuk admin dari akun Instagram seperti @gejayanmemanggil, @blokpolitikpelajar, hingga @rap yang menyebarkan flyer digital, ajakan aksi, hingga tutorial pembuatan bom molotov .
Baca Juga: Brave Pink Hero Green Viral: Warna Simbol Keberanian dan Solidaritas Rakyat
Detik-detik kegiatan live TikTok oleh FL menunjukkan betapa cepatnya konten provokatif bisa viral dan memicu aksi eksternal.
Narasi yang disampaikan—walaupun dilakukan secara virtual—mengarahkan masyarakat, terutama pelajar, turun ke jalan secara langsung .
Polda Metro Jaya juga menemukan bahwa pola hasutan ini dilakukan secara sistematis.
Setiap tersangka memiliki peran berbeda: ada yang menyebarkan ajakan, membuat konten provokatif, mendesain flyer, hingga memproduksi tutorial destruktif .
Sosok admin TikTok FL dan lima tersangka lainnya menunjukkan bagaimana konten media sosial bisa menjadi alat penghasutan berbahaya ketika disebar secara masif dan sistematis.
Live TikTok yang menjangkau jutaan penonton menawarkan representasi kekinian betapa cepatnya ajakan digital mempengaruhi realitas di dunia nyata.
Sebagai pengingat: