JAKARTA, suararembang.com - Serikat Petani Indonesia (SPI) menggelar aksi damai memperingati Hari Tani Nasional (HTN) ke-65 di kawasan Monas hingga Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 24 September 2025.
Massa yang berkumpul sejak pagi membawa pesan besar tentang reforma agraria sejati dan keadilan bagi petani.
Baca Juga: DPR Soroti Gula Rafinasi yang Rembes ke Pasar, Petani Gula Kian Terjepit
Aksi ini bermula dari seruan resmi SPI yang disampaikan sehari sebelumnya melalui akun Instagram @spipetani pada Selasa, 23 September 2025.
Dalam unggahan itu, SPI mengumumkan titik kumpul di depan IRTI Monas pukul 09.00 WIB, sebelum peserta melakukan long march menuju Istana Negara.
Seruan itu menegaskan bahwa peringatan HTN bukan hanya seremoni tahunan, melainkan momentum konsolidasi gerakan petani.
Baca Juga: Mentan Soroti Mafia Pangan hingga Pupuk Palsu yang Rugikan Petani
Ketua Umum SPI Henry Saragih mengajak seluruh petani di Indonesia menjadikan tanggal 24 September sebagai tonggak perjuangan.
“Kepada seluruh petani Indonesia, mari kita jadikan Hari Tani Nasional pada 24 September 2025 sebagai momen perjuangan untuk mengingatkan pemerintahan Prabowo melaksanakan reforma agraria sejati,” ujar Henry dalam keterangan tertulis pada Kamis 18 September 2025.
Desakan untuk Pemerintah
Wakil Ketua Umum SPI Bidang Politik Hukum dan Keamanan sekaligus Ketua Pelaksana HTN 2025, Agus Ruli Ardiansyah, menyampaikan bahwa fokus utama aksi tahun ini adalah mendesak pemerintah menempatkan reforma agraria sebagai prioritas pembangunan.
“Kami berharap pemerintah menunjukkan target dan capaian nyata, sesuai dengan agenda pembangunan yang menekankan kesejahteraan rakyat desa dan pengentasan kemiskinan,” tutur Agus.
“Reforma agraria harus menjadi pintu masuk dengan menata ulang struktur penguasaan dan distribusi lahan agar lebih adil bagi rakyat, terutama petani,” imbuhnya.
Delapan Tuntutan Petani
SPI dalam aksinya mengajukan delapan tuntutan yang dianggap krusial untuk memperbaiki kondisi agraria di Indonesia.