JAKARTA, suararembang.com - Nama Nadiem Makarim menjadi sorotan publik setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) periode 2019-2022.
Kasus yang merugikan negara hingga Rp1,98 triliun ini menjadi ironi tersendiri bagi sosok yang selama ini dikenal menjunjung integritas dan nilai antikorupsi.
Baca Juga: Mahfud MD Soroti Minimnya Interaksi Nadiem Makarim dengan Kampus saat Menjabat Mendikbud
Kesedihan Sang Ibu: Dia Dibesarkan dengan Nilai Keadilan
Ibu Nadiem, Atika Algadri, tak kuasa menahan kesedihan ketika mendengar anaknya resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung.
Atika mengaku tak menyangka Nadiem, yang sejak kecil dia tanamkan nilai kejujuran dan keadilan, kini tersandung kasus hukum yang mencoreng nama besar keluarga.
“Saya sedihnya luar biasa. Dia anak yang menjalankan nilai-nilai keadilan dan kebersihan sejak kecil,” ujar Atika kepada wartawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat 3 Oktober 2025.
Baca Juga: Pastel Buatan Ibu Jadi Permintaan Kecil Nadiem Makarim dari Balik Jeruji Besi
Atika menegaskan, sejak dini Nadiem selalu diajarkan untuk tidak mengambil hak orang lain.
“Kami tidak menyangka bahwa ini akan terjadi,” ucapnya lirih.
Ia berharap proses hukum yang dijalani putranya berjalan secara adil dan transparan agar kebenaran bisa terungkap sepenuhnya.
Dibesarkan dalam Lingkungan Antikorupsi
Nadiem sendiri pernah menegaskan pandangannya terhadap praktik korupsi. Dalam video lawas bersama Deddy Corbuzier, Nadiem menyebut dirinya lahir dari keluarga yang menjunjung tinggi kejujuran dan integritas.
“Ayah saya Komite Etika KPK, ibu saya pendiri Penghargaan Anti Korupsi Bung Hatta,” tutur Nadiem dalam video Youtube yang diunggah pada 11 Juni 2025 silam.
Mantan bos Gojek itu bahkan menegaskan bahwa tidak akan mengambil uang sekecil apapun dari rakyat.
“Saya tidak akan pernah mengambil sepersen pun uang rakyat.” tegas Nadiem.