REMBANG, suararembang.com - Bupati Rembang H. Harno turun langsung meninjau lokasi abrasi di Pantai Karangjahe, Desa Punjulharjo, Kecamatan Rembang, Minggu (6/10/2025).
Kunjungan ini dilakukan sebagai respons atas laporan masyarakat terkait ancaman abrasi yang mulai menggerus kawasan wisata unggulan Rembang tersebut.
Dalam peninjauan itu, Bupati Harno didampingi Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty dan Wakil Ketua DPRD Rembang Ridwan.
Pemerintah daerah menilai perlunya langkah strategis agar abrasi tidak semakin meluas dan merusak infrastruktur wisata pantai.
Bupati Harno menegaskan, penanganan abrasi harus dimulai dengan penyusunan Dokumen Engineering Design (DED) sebagai dasar perencanaan pembangunan pemecah ombak atau breakwater.
“2026 baru membuat DED (DED tentang pembuatan break water-red). Setelah DED jadi kita usulkan ke kementerian,” ujar Bupati.
Rencana pembuatan DED ini menjadi tahap awal sebelum Pemkab Rembang mengajukan pembangunan pemecah ombak ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Dengan dokumen teknis yang matang, proyek penanganan abrasi diharapkan bisa tepat sasaran dan berkelanjutan.
Wakil Ketua DPRD Rembang Ridwan menambahkan, proyek besar seperti pembangunan breakwater harus diawali dengan kajian DED yang mendalam. Ia memperkirakan pelaksanaan pembangunan dapat dimulai pada tahun 2027.
“Rencana break water ini di ujung timur dan barat Karangjahe. Dengan catatan, apa pun bentuknya break water, jangan sampai mengurangi keindahan Karangjahe,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Punjulharjo Akrom menyampaikan apresiasi kepada Bupati Harno atas perhatian dan respon cepat terhadap kondisi abrasi yang semakin mengkhawatirkan.
Ia berharap pembangunan pemecah ombak dapat segera terealisasi untuk melindungi kawasan wisata yang menjadi ikon Rembang tersebut.
“Sebelah timur kan ada abrasi, barat juga abrasi. Yang di sini (bagian pantai Karangjahe yang dikunjungi banyak wisatawan-red) masih aman. Kalau musim rendeng (hujan-red), ombak besar itu abrasi,” pungkasnya.